Asal nama Gunung Bromo (dari bahasa Sansekerta / Jawa
Kuna: Brahma, salah satu dewa Hindu utama), gunung berapi yang masih aktif dan
paling terkenal sebagai obyek wisata di Jawa Timur. Sebagai sebuah obyek
wisata, Gunung Bromo menjadi menarik karena statusnya sebagai gunung berapi
yang masih aktif.
Gunung Bromo merupakan
tempat yang selalu ramai menjadi tujuan wisata, baik wisatawan domestik maupun
wisatawan manca negara, karena Gunung ini punya nilai keindahan alam yang
sangat mempesona, salah satunya adalah laut pasir yang sangat luas, udaranya
yang sangat segar dan dingin. Suhu udara di puncak Gunung Bromo antara 2 º C
sampai 20 º C
Bromo memiliki ketinggian 2.392
meter di atas permukaan laut yang terletak di empat wilayah, yakni Kabupaten
Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Malang. Tubuh Gunung Bromo bertautan
bentuk antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar
10 kilometer persegi. Gunung
Bromo memiliki kawah dengan diameter ± 800 meter (utara-selatan) dan ± 600
meter (timur-barat). Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan
jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo.
Di
sekitar Kawasan Wisata Gunung Bromo memiliki fasilitas yang cukup memadai
layaknya sebuah tempat wisata standar internasional seperti; penginapan,
hotel, restoran, toko-toko suvenir dan telepon umum.
1.
Sejarah
letusan Gunung Bromo
Selama abad ke-20, gunung yang
terkenal sebagai wisata itu meletus sebanyak tiga kali, dengan interval waktu
yang teratur, yaitu 30 tahun. Letusan terbesar terjadi pada tahun 1974,
sedangkan letusan terakhir terjadi pada 2004.
2.
Bromo
sebagai obyek wisata
Perjalanan melalui pintu barat dari
arah pintu masuk dari desa Tosari Pasuruan untuk pergi ke pusat atraksi (pasir
laut) cukup berat karena medan yang harus ditempuh tak bisa dilalui biasa
4-wheel kendaraan karena jalan turun dari pendakian menuju lautan pasir yang
sangat curam, kecuali kita menyewa jip yang disediakan oleh manajer tur, sehingga
banyak turis yang berjalan kaki untuk sampai ke lokasi pusat. Tetapi jika kita
pergi melalui pintu utara dari arah sebelum memasuki daerah Tongas Probolinggo
yaitu, kita akan ke desa Cemoro gada sebelum turun menuju lautan pasir itu
tidak terlalu berat karena turunan dari lereng tidak terlalu curam sehingga
bahwa sepeda motor pun bisa melakukan perjalanan itu. Sebagian besar wisatawan
yang ingin mudah mencapai lautan pasir melewati jalur lulus ini. Tetapi jika
Anda ingin melihat matahari terbit yang sering ditampilkan dalam gambar -
gambar, difoto banyak mendaki atas maka Anda rute yang lebih praktis melalui
pintu barat.
Tapi jika Anda memiliki jiwa
petualang maka anda dapat mencoba rute yang jarang dilalui oleh wisatawan.
Yaitu melalui kota Malang, Anda masuk melalui Pronojiwo kota kecil tumpang
tindih kemudian masuk kota dan akan melalui cagar alam yang sangat indah dari
sini Anda akan menemukan pertigaan jalan mana menuju selatan akan memasuki
panel ranu (menuju pegunungan semeru) dan ke arah utara Anda memasuki lautan
pasir bromo yang terletak di bromo punggungan selatan. T-junction bernama
Jemplang. Perjalanan dimulai dengan menuruni bukit dan kemudian disambut dengan
jangka panjang padang rumput berubah menjadi lautan pasir. Jalan ini akan melewati
lautan pasir di sekitar Gunung Bromo selama kurang lebih 3 jam. Jalur ini
sebenarnya tidak terlalu curam dan dapat dilalui oleh sepeda motor, namun
memerlukan jiwa petualang karena jalurnya masih jarang dilewati dan tidak ada
warga satu persinggahan dan rumah. Kami benar-benar akan disajikan dengan
perjalanan yang sangat menantang. Tapi Anda akan dihargai dengan Bromo rahasia
lain, yang sangat jarang terlihat wisatawan, padang pasir dan ruput sabana
bunga yang sangat luas berada dibalik Gunung Bromo. Ini pandangan yang
berlawanan di sisi utara gersang dan berdebu. Tapi ingat, Anda tidak harus
melalui rute ini pada malam hari dan atau dalam cuaca berkabut. Jalur tidak
akan terlihat dalam kondidi seperti ini.
Lautan pasir adalah andalan wisata Gunung Bromo, di alam pegunungan yang sejuk, kita dapat melihat padang pasir dan daerah rumput. Sementara yang paling diantisipasi dari Gunung Bromo sightview ketika matahari terbit dan terbenam karena memang akan kelihatan jelas sekali dan sangat indah. Meskipun perjalanan ke Bromo sangat berdebu, tapi tidak terasa, karena keindahan yang disuguhkan benar-benar indah.
Lautan pasir adalah andalan wisata Gunung Bromo, di alam pegunungan yang sejuk, kita dapat melihat padang pasir dan daerah rumput. Sementara yang paling diantisipasi dari Gunung Bromo sightview ketika matahari terbit dan terbenam karena memang akan kelihatan jelas sekali dan sangat indah. Meskipun perjalanan ke Bromo sangat berdebu, tapi tidak terasa, karena keindahan yang disuguhkan benar-benar indah.
Liburan menuju menyortir bromo
praktis jika Anda suka jenis wisatawan dan melalui pintu utara. Anda dapat
melakukan kunjungan dalam waktu 12 jam. tentu saja jika Anda mulai dari kota
Surabaya, Malang, Jember dan sekitarnya. Perjalanan dapat dimulai dari 12 malam
sehingga anda akan sampai sekitar pukul 2-3 pagi. Di mana Anda dapat bersantai
sebelum melihat matahari terbit. Makanan dan minuman vendor di bidang lautan
pasir biasanya sudah buka menjelang pukul 3 pagi, sehingga Anda bisa
bersiap-siap - siap untuk melakukan pendakian melewati anak tangga puncak bromo
yang terkenal. menikmati pemandangan sampai 9 pagi dan Anda juga dapat kembali
ke kota keberangkatan anda sekitar 12 siang. Sebagai catatan, jika Anda
bepergian laut diareal pasir di tengah kegelapan malam, sebagai patokan menuju
areal parkir sekitar candi Anda dapat melihat patok dari beton yang sengaja
diberikan sebagai penunjuk menuju areal pura. Dan jika Anda tersesat jangan
panik dan melanjutkan perjalanan (terutama di tengah kabut tebal), tunggulah
karena biasanya mulai jam 2-3 pagi dengan pengendara berlalu diarea piagam
lautan pasir.
3.
Bromo
sebagai gunung suci
Bagi penduduk Bromo Tengger suku, Gunung
Brahma (Bromo), diyakini sebagai gunung suci. Sekali setahun masyarakat
mengadakan upacara Yadnya Kasada atau Kasodo Tengger. Upacara diadakan di
sebuah kuil yang berada di bawah kaki Gunung Bromo utara dan dilanjutkan ke
puncak gunung Bromo. Upacara diadakan pada tengah malam hingga dini hari setiap
bulan purnama sekitar tanggal 14 atau 15 di Kasodo (kesepuluh) menurut
penanggalan Jawa.
ü Tempat menginap
Berbagai hotel
dan penginapan dapat ditemukan disekitar area taman nasional bromo-semeru,mulai
dari losmen samapai dengan hotel berbintang 4 dapat dijadikan pilihan untuk
menginap di bromo.rata-rata setiap hotel memasang tarif yang terjangkau.
ü Tempat bersantap
Agak sedikit
untuk menemukan tempat makan di area ini terutama pada malam hari. Akan tetapi,
apabila anda menginap didesa wono kiri, sekitar 3 KM ke bawah tepatnya dipasar
Tosari dapat ditemui beberapa warung makanan yang buka dan menjajakan
makanannya hingga pukul 9 malam.
ü Berkeliling
Anda dapat
berkelilimg kesekitar areal taman nasional dengan menyewa kendaraa jenis jeep
4x4, jika hanya ingin berkeliling disekitar area lautan pasir bromo, anda dapat
menyewa kuda yang banyak tersedia disana.
ü Yang dapat anda lihat atau lakukan
Adapun hal-hal
lain dapat dilihat atau dilakukan di area ini adalah anda dapat mengunjungi
beberapa objek dibawah ini :
Cemorolawang, Salah satu
pintu masuk menuju taman nasional yang banyak dikunjungi untuk melihat dari
kejauhan hamparan laut pasir dan kawah bromo dan berkemah.Laut pasir tengger dan gunung bromo, berkuda dan mendaki gunung
bromo melalui tangga dan melihat matahari terbit.Penanjakan melihat panorama alam gunung bromo,gunung batok dan
gunung semeru.
ü Buah tangan
Anda dapat
membeli ole-ole atau cinderamata disekitar point area yang biasa digunakan untuk
melihat matahari terbit. Diarea ini banyak terdapat kios cinderamata yang
menjajakan dagangan mereka seperti kaos atau t-shirt, topi kupluk,syal dan
lainnya. Selain itu, disekitar area laut pasir juga terdapat beberapa penjaja
cinderamata yang menjual kaos atau t-shirt yang bertuliskan gunung
bromo-semeru.
Nara sumber
-
Sumber: id.wikipedia.org,radheyasuta.blogspot.com,bagianjawatimur.blogspot.com